Melayani Ummat atau Jemaat itu dilakukan secara sukarela, tanpa pamrih bahkan harus rela merogoh kantong sendiri. Hal ini tidak masalah bagi anggota Majelis ataupun aktivis yang masih aktif bekerja, tetapi menjadi kendala bagi mereka yang sudah pensiun, yang untuk kehidupan keluarganya saja pas pasan.
Kalau hanya melayani kebaktian rutin hari minggu di dalam kota atau ke pinggiran kota atau pelayanan disekitar lingkungan sendiri tidak menjadi masalah masih bisa dijangkau dengan kendaraan sendiri, taxi ataupun kendaraan umum. Melayani ke pinggiran kota dengan kendaraan Gereja juga tidak menjadi masalah karena biaya bensin masih ditanggung Gereja.
Tapi jika melayani ke luar wilayah pelayanan misalnya melayani Jemaat yang berduka atau meninggal kadang mengalami kendala. Kadang kala Jemaat disemayamkan di Rumah duka yang berlokasi jauh di luar Lingungan sendiri, Majelis dan Pendeta harus mengeluarkan biaya sendiri berupa bensin atau ongkos taxi. Kemudian mengirngi jenazah hingga ke Makam yang jauh dan kemudian kembali lagi kerumah masing masing sndiri sendiri.
Dar fihak Gereja tidak membebani biaya atas pelayanan Jemaat yang berduka, apa lagi Jemaat yang tidak berpunya. Bahkan bagi Jemaat yang miskin, Gereja membantu peti jenazah dan biaya lainnya.
Tapi bagi keluarga Jemaat, anak anaknya pada umumnya mampu membiayai pemakaman, seyogjaanya memberikan Ongkos transport atau Biaya bensin minimum untuk Pendeta dan 1-2 orang anggota Majelis yang melayani acara pemakaman tersebut.
Bahkan ada kalanya keluarga Jemaat yang berduka tidak berfikir untuk membantu mengangkat speaker seperti dari parkir ke pemakaman. Tidak juga memperhatikan konsumsi makan siang Pendeta atau anggota Majelis. Mereka tidak meminta lebih karena melayani dengan setulus hati. Ada kalanya Pendeta mendapat amplop, tetapi anggota Majelis tidak sama sekali.
Topik ini sengaja saya tulis berdasarkan pengalaman selama 7 tahun melayani sebagai anggota Majelis dan sering melayani Jemaat yang berduka.
Posting oleh Pinondang Situmeang. Email c2_pin@rocketmail.com
No comments:
Post a Comment